Friday, June 17, 2011

Forum Bebas Indonesia - All Forums: Yang Hidup Dari Yang Mati.....

Forum Bebas Indonesia - All Forums
Forum Bebas Indonesia - http://www.forumbebas.com

Yang Hidup Dari Yang Mati.....
17 Jun 2011, 4:52 am

Pada dunia ilmu pengetahuan terdapat banyak sekali teori tentang mulai tumbuh berkembangnya suatu kehidupan. Pun demikian, manusia belum dapat memberikan definisi dan batasan-batasan yang jelas tentang apa arti hidup sesungguhnya.

Banyak ilmuwan mencoba mengajukan teori-teori untuk menjelaskan apakah hidup dan dari mana asalnya hidup. Berikut akan dijelaskan teori-teori tentang asal dan kejadian hidup. Teori Abiogenesis (Teori Generatio Spontanea) Aristoteles, Teori Abiogenesis pertama kali diajukan oleh Aristoteles (394-322 SM) yang menyatakan bahwa : Makhluk hidup berasal dari benda mati yang secara spontan dapat muncul akibat adanya gaya hidup.

Antonie van Leeweunhoek adalah seorang biologis Belanda yang mendukung teori ini. Dengan menggunakan mikroskop, ia menemukan adanya jentik-jentik pada air hujan dan rendaman air jerami. Berdasarkan hal tersebut van Leeweunhoek mengatakan jentik-jentik (makhluk hidup) berasal dari air (benda mati).

Teori Biogenesis, Teori Biogenesis ini menyangkal abiogenesis. Teori Biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup (Omne vivum ex vivo, omne ovum ex vivo). Pendapat ini didukung oleh Lazzaro Spallanzani (1729 - 1799), Francesco Redi (1968) dan Louis Pasteur (1822-1895). Pasteur melakukan eksperimen dengan menggunakan labu leher angsa. Penutup berbentuk leher angsa ini bertujuan untuk membuktikan bahwa mikroorganisme terdapat di udara.

Hasil yang diperoleh Pasteur adalah :
1. Mikroorganisme yang tumbuh bukan berasal dari benda mati (cairan) tetapi dari mikroorganisme yang terdapat di udara.

2. Mikroorganisme terdapat di udara bersama-sama dengan debu.

Hasil eksperimen ini akhirnya menggugurkan Teori Abiogenesis dan Pasteur menjadi sangat terkenal dengan perkataannya Omne vivum ex vivo, omne ovum ex vivo (artinya kehidupan berasal dari telur dan telur dihasilkan makhluk hidup atau dapat juga diartikan makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga).

Mari kita baca ayat ini...

[Image: 3_27.png]

[3:27] Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup191. Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)".

191: Sebagian mufassirin memberi misal untuk ayat ini dengan mengeluarkan anak ayam dari telur, dan telur dari ayam. Dan dapat juga diartikan bahwa pergiliran kekuasaan diantara bangsa-bangsa dan timbul tenggelamnya sesuatu umat adalah menurut hukum Allah.



Ayat di atas mengisyaratkan tentang terbentuknya makhluk (zat) mati dari makhluk hidup dan sebaliknya zat yang tak bernyawa yang berasal dari makhluk hidup. Pertama, begitu mati atau binasa, makhluk hidup akan menjadi benda yang tak bisa bergerak sendiri, oleh sebab itu maka akan terbawa oleh kekuatan alam kemanapun apakah ke darat atau ke laut.

Jenazah seorang manusia tentu punya tempatnya yang tersendiri yang aman paling tidak dari gangguan binatang. Akan tetapi jenazah manusia ini tidak terlepas dari proses pembusukan. Kerjasama antara proses organik, proses biologis (melibatkan makhluk hidup diantaranya bakteri pembusuk) dan proses anorganik, secara bersama-sama melibatkan proses kimia dan fisika, akan melakukan penguraian zat-zat yang terkandung dalam jenazah ini.

Proses penguraian ini dikenal dengan pembusukan. Proses ini akan berlangsung secara terus menerus, sehingga semua bagian tubuh manusia itu terurai dan menyatu dengan tanah. Proses penguraian itu mulai dari cairan yang menguap, bagian daging dan jaringan yang terurai, sampai akhirnya kepada yang paling keras yaitu tulang belulang. Tulang inipun akan mengalami perubahan strukturnya. Perubahan struktur ini berlangsung secara rutin dan teratur sehingga dengan mengetahui struktur atomiknya bisa ditentukan usia tulang atau jenazah tersebut.

Tapi akhirnya tulang inipun menjadi luruh menjadi tanah. Sehingga dalam Al-Qur`an dikenal dengan istilah manusia berasal dari tanah dan akan kembali menjadi tanah. Begitulah proses pembusukan atau penguraian bagian tubuh makhluk yang pernah hidup ini, menjadi bagian bagian yang kini menjadi benda mati. Dalam keadaan hidup, bakteri pembusuk itu tidak dapat membusukkan tubuh makhluk yang masih hidup karena akan ditolak oleh mekanisme kekebalan tubuh yang menjadi perisai bagi makhluk yang masih hidup. Proses yang serupa akan mengenai tubuh binatang dan tumbuhan yang sudah mati.

Hingga pada akhirnya maka seluruh makhluk hidup atau mati akan binasa, hanya Allah Sang Khalik yang akan tetap kekal selama-lamanya. Jadi urutannya adalah makhluk hidup kemudian mati, terurai menjadi benda (materi) mati, dan akhirnya benda matipun akan hancur lebur pada Hari Kiamat kelak.

Pada ayat di atas digunakan kata "dimasukkan" untuk siang ke dalam malam, tetapi dipakai kata "dikeluarkan" untuk yang mati dari yang hidup dan sebaliknya, karena perubahan siang ke malam sifatnya temporer, lebih bersifat fisikawi, karena siang setelah berganti malam pada waktunya akan berubah kembali menjadi siang. Yang mati dikeluarkan dari yang mati dan sebaliknya bersifat irreversible karena yang mati (yang berasal dari yang hidup) itu setelah jadi yang mati tak akan bisa berubah kembali menjadi yang hidup.

Ayat kauniah di atas jelas menggariskan firman Allah subhanahu wata'ala bahwa makhluk hidup itu bisa berkembang dari makhluk hidup lainnya, seperti seorang induk (ibu) melahirkan anaknya, tetapi pada awalnya makhluk hidup tumbuh dari bahan mati, sama seperti manusia yang terbuat dari tanah, malaikat dari cahaya dan iblis dari api.

Wallahu a'lam bishshawab.

Smile

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed.