Monday, June 27, 2011

Forum Bebas Indonesia - All Forums: Emisi Obligasi Menurun Akibat Suku Bunga Tinggi

Forum Bebas Indonesia - All Forums
Forum Bebas Indonesia - http://www.forumbebas.com

Emisi Obligasi Menurun Akibat Suku Bunga Tinggi
27 Jun 2011, 2:12 am

[Image: bursabei4dalam.JPG]

Jakarta - Penerbitan obligasi korporasi sepanjang semester I-2011 diprediksi tidak secemerlang periode yang sama tahun sebelumnya. Bayang-bayang kenaikan suku bunga masih menjadi pertimbangan perusahaan dalam menerbitkan surat utang mereka.

Menurut Analis Obligasi dari PT Infovesta Utama, Wawan Hendrayana, pencapaian emisi obligasi pada paruh pertama 2010 lalu sulit terulang saat ini.

"Saya kira agak susah, karena suku bunganya berbeda dengan tahun lalu. Pada tahun ini, ekspektasi inflasi akan naik. Kalau obligasi keluar dengan bunga tinggi, hingga tidak kondusif," ujarnya saat berbincang dengan detikFinance, Minggu (26/6/2011).

Hingga pekan ketiga Juni 2011, total emisi obligasi yang tercatat Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mencapai Rp 18,063 triliun. Terdiri dari 14 emisi obligasi, dimana didominasi oleh perusahaan pembiayaan.

Bandingkan dengan pencapaian emisi obligasi di semester I-2010 yang mencapai Rp 21,197 triliun. Pada periode tersebut lebih banyak pihak yang menerbitkan obligasi, atau sekitar 16 perusahaan. Ini membuktikan pasar obligasi sepanjang semester I tahun ini tidak seatraktif periode sebelumnya.

Wawan menambahkan, perbaikan ekonomi Eropa, khususnya Yunani, menjadi isu yang masih diperhatikan bonds issuer.

"Orang masih menunggu, concern Yunani akan perbaikan seperti apa. Kalau sudah lebih stabil, ekspektasinya akan terlihat. Meksipun demikian, perusahaan tetap butuh pendanaan, dan obligasi tetap lebih menarik dibanding pinjaman bank," ucapnya.

Tidak hanya penerbit obligasi, investor juga masih was-was akan potensi kenaikan suku bunga. Pasalnya saat terjadi kenaikan suku bunga, maka obligasi yang dipegang investor nilainya menjadi susut.

"Saat ini bagi investor, obligasi menarik karena kan yield-nya tinggi. Namun mereka juga was-was nanti harga obligasi turun karena indikasi suku bunga akan naik," jelasnya.

Suku bunga obligasi korporasi juga akan bergerak dan mencapai equilibrium baru, saat terjadi perubahan yield Surat Utang Negara (SUN).

Namun Wawan percaya, penerbitan obligasi pada semester II-2011 akan membaik dan nilainya lebih tinggi dibandingkan paruh pertama tahun ini. Pasalnya, penerbit obligasi sudah mengatisipasi kenaikan suku bunga di akhir 2011.

"Semester II akan lebih tinggi dari semester I. Saat ini lebih jelas terlihat. Semester I ga jelas, suku bunga naik. Takutnya suku bunga naik, dan ternyata tidak. Dan pada semester II, kenaikan (suku bunga) sudah diantisipasi.

"Suku bunga akan naik di triwulan IV, karena ke depan sudah ketemu puasa, lebaran, dan inflasi pasti naik. Namun sudah ada efek peredam di triwulan IV ini," tegasnya.

Berdasarkan data Bapepam-LK, sepanjang 2010 penerbitan obligasi mencapai Rp 35,897 triliun. Angka ini meningkat 31,9% dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya, Rp 27,215 triliun.

Sementara untuk tahun ini, total emisi obligasi hanya sekitar Rp 32,59 triliun, atau lebih rendah 9,19% dibanding 2010. Dari jumlah tersebut, menurut data PT Danareksa Sekuritas, sebanyak Rp 11,51 triliun merupakan surat utang jatuh tempo dan siap di-buyback tiap-tiap perseroan.

Industri multifinance dan perbankan menjadi dua sektor yang surat utangnya paling banyak mengalami jatuh tempo sepanjang tahun ini. Dimana pada bulan Juli 2011 menjadi periode dengan nilai obligasi korporasi jatuh tempo terbesar, hampir Rp 6 triliun.

Dengan demikian nett issuance obligasi korporasi tahun 2011 mencapai Rp 21,085 triliun. Ini lebih rendah dibandingkan penerbitan bersih tahun lalu, Rp 27,042 triliun. Namun total outstanding obligasi korporasi diperkirakan mencapai Rp 136,925 triliun, atau lebih tinggi dari periode lalu, Rp 115,841 triliun.


(wep/wep)

sumber

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed.